jump to navigation

Air Sumur Kehidupan Agustus 15, 2009

Posted by safruddin in Inspirasi.
3 comments

water1-300x216Kehidupan memang penuh dengan perjuangan untuk mencapai suatu cita cita, angan dan harapan. Sehingga kita kadang menjadi manusia yang buas dengan harta, kita menjaga bagai harimau menjaga santapan dikala kelaparan. Itu bukanlah munafik, tapi suatu realita sifat manusia yang lebih buas akan harta dan kemewahan.

Kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.

Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, yang mana ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.

Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.

Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. Dimana sangat sulit sekali untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.

Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh gimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, dimana untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit di dapat.

Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang tidak sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.

Makna kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut AIR SUMUR KEHIDUPAN, dimana setiap orang sudah mempunyai sumur masing masing, dimana besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama ada yang menetes dan bahkan ada yang mumbul mumbul, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dimana dia mempunyai batas tertinggi dan juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.

AIR SUMUR apabila dipakai oleh satu orang, air nya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan AIR SUMUR KEHIDUPAN, apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.

Nah kembali pada yang mempunyai sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali kelevel mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat sumur Anda jangan Anda jebol untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi. Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu.

Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan jatuh miskin karena ke dermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya. Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi menjadi bersifat sosial bukan berarti memberikan sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan mata air dalam sumur kehidupan Anda

Note :

Mari sikapi kehidupan ini,  syukuri apa yang diperoleh sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya

Kisah Seorang Ibu September 10, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
13 comments

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??”” Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.””

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? “

Apakah kamu mau tahu jawabannya??????…

Please scroll….

.

.

.

.

…Please scroll

.

.

.

….Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”

Note :

Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN”

Kisah Pria dan Wanita Juli 12, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
17 comments

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta
telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus
menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk
menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia
mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang
rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,
sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu
dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan
bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari
burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita
dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya
tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang
untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup
dengannya’.

‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu
kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku
memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu
memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak
enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,
kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan
menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja
kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk
disentuh. Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan
berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak
lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak
tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.

Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa
yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga
tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti
hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima
perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi
kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan

Perjalanan Hidup Maret 31, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
24 comments

Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.

Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.

Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.

Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.

Note : 

Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Bila Cinta Berbicara Februari 29, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
70 comments

Bila Cinta Berbicara

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”

Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”

Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.

Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.
Note :
Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

Bertahan Februari 13, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
17 comments

Bertahan

Di sebuah daerah terpencil di pinggiran kota, ada seorang guru muda yang sudah cukup lama mengabdi sebagai pengajar di sebuah Sekolah Dasar Terpadu. Gajinya tidaklah terlalu besar, masih di bawah standar UMR daerah tersebut. Sebagai seorang wali kelas, tugasnya tampak lebih berat dan full setiap harinya. Bahkan tugas -tugas administrasi kelas pun membuatnya selalu lembur. Pada awalnya, dia menikmati semua itu. Besar kecil nya gaji tak membuatnya pasrah, ia tetap bersemangat dengan memendam harapan akan adanya kehidupan yang lebih baik baginya kelak.

Namun, sebagai mana manusia pada umumnya, keletihan dan ketidak puasan pasti datang seiring berjalannya waktu. Perbaikan standar gaji tak juga diterimanya. Sedangkan dia harus membiaya hidupnya sendiri yang semakin hari semakin membengkak. Gaji tak bisa lagi menutupi kebutuhan hidup, sedangkan dia sama sekali tidak menyukai sesuatu yang gratis atau hanya bergantung pada pemberian orang.

Maka dia pun menambah aktivitas yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan. Dia berjualan baju di pasar setiap hari libur, dan mengajar anak TK sesudah mengajar di SD, sampai malam. Begitulah setiap harinya. Tak ada waktu untuk berleha -leha. Agar bisa tetap bertahan.

Sampai akhirnya sampai ia pada batas kelelahannya. Ia sering mengeluh pada teman dekatnya. Ia ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik; tentunya secara finansial maupun iklim kerja. Lalu ia pun mulai bergerilya lagi, melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia bertekad untuk pindah dari sekolah itu, meskipun berat rasanya meninggalkan anak -anak yang diajarnya.

Kemudian, pada suatu hari, saat ia masuk kelas tiba -tiba suasanan begitu sunyi. Anak -anak yang biasanya ramai menyambutnya tidak tampak satupun. Dan, itulah, tiba -tiba beberapa orang anak memeluknya dari belakang sambil berkata; “Ibu, selamat ulang tahun!” mereka mencium telapak tangannya. Diikuti seluruh anak yang diajarnya. Mereka memasang sebuah karton besar di kelas yang ditulisi ucapan selamat ultah oleh seluruh anak.

Guru itupun tak kuasa menahan air matanya. Dia menangis sambil jongkok di depan kelas. Anak -anak itu satu persatu menyerahkan bingkisan hadian ulang tahun dan selembar surat.

Di rumahnya, guru itu membuka surat -surat cinta itu dan membacanya sambil menangis. Terutama saat membaca, “Ibu, tak ada yang bisa kuberikan selain ucapan ini. Selamat ulang tahun ibu guru. Terima kasih karena telah begitu baik mengajari kami selama ini. Terima kasih atas segala yang telah ibu berikan. Kami mencintai ibu”

Keesokan harinya, guru itu berkata pada temannya, bahwa dia tidak jadi pindah kerja. saat ditanya alasannya, guru itu menjawab, “aku punya anak -anak. aku belum bisa meninggalkan mereka. belum saat ini”

NOTE :

Di saat kenyataan hidup begitu sulit sehingga kita merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat anda bangkit kembali untuk mencoba bertahan? Lalu terus berjuang? Apa yang bisa membuat kita tetap bertahan di jalan ini?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini, kita pasti bisa melewatinya. Karena kita tak pernah sendirian. Alloh bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa kita. Itulah yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang –orang yang mencintai kita. Terkadang hal -hal yang dianggap sepele, bisa membuat kita bertahan. Bertahan, dan terus bertahan. Perhatian, doa, dan cinta dari orang -orang terdekat, adalah salah satu sumber kekuatan kita. Kita merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga kita mengerahkan segenap energi kita untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan, yang tak akan pernah ada ujungnya sampai kita mati.

Sebab kuat itu bukan pada saat kita bisa mendapatkan, namun saat kita bisa memberi. Kuat bukan saat kita bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat kita jatuh lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.

Kisah Pohon Apel Januari 31, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
39 comments

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan
tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini
bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil
yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang
untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu
memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu
kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf
aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon
apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah
kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui
pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon
apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

NOTE :
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

Prinsip 90/10 dari Stephen Covey Januari 31, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
5 comments

Prinsip 90/10 dari Stephen Covey

Menurut prinsip ini, 10% dari kehidupan kita terdiri dari apa yang terjadi kepada kita, selebihnya (90%) tergantung dari sikap kita dalam menghadapinya. Artinya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi kepada kita “CUMA” 10% itu.

Kita tidak dapat mencegah mobil kita dari kerusakan. Pesawat kita mungkin di delay yang menyebabkan semua schedule kita berantakan. Mungkin kita juga akan di salip oleh pengemudi lain di jalan. Kita tidak dapat mengontrol factor 10% ini. TETAPI, yang 90% adalah hal yang lain. Kita dapat menghendaki bagaimana kita menjalani 90% itu.

Bagaimana caranya? Dari reaksi kita

Kita tidak dapat mencegah lampu lalu lintas berganti ke merah, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap hal tersebut. Jangan tertipu! – Hanya KITA yang (pasti) dapat mengontrol reaksi kita sendiri.

Anda sedang menikmati sarapan pagi sekeluarga dan tanpa di sengaja anak Anda menumpahkan kopi ke pakaian kerja Anda. Anda tidak dapat mengontrol apa yang barusan terjadi, namun apa yang akan terjadi selanjutnya akan sepenuhnya bergantung kepada bagaimana reaksi Anda terhadap kejadian ini.

Anda mengutuki diri sendiri (menggerutu)…

Anda memarahi anak Anda karena telah menumpahkan kopi tersebut. Anak Anda kemudian menangis karena di marahi. Setelah memarahi anak Anda, Anda kemudian mengkritik istri Anda karena meletakkan cangkir kopi Anda terlalu di pinggir meja. Kemudian Anda dan istri Anda pun bertengkar sejenak. Anda lalu lari ke kamar untuk mengganti pakaian Anda. Di meja makan, anak Anda yang sejak dari tadi menangis tidak dapat menhabiskan sarapan paginya dan mengganti pakaiannya untuk sekolah. Dia pun ditinggal bis sekolahnya dan istri Anda harus segera berangkat ke kantornya. Anda langsung menuju ke mobil Anda dan mengantar anak Anda ke sekolahnya. Karena sudah agak terlambat, Anda pun mengendarai mobil dengan sedikit mengebut. Anda sampai di sekolah anak Anda setelah terlambat 15 menit dan mendapatkan surat tilang karena mengebut. Anak Anda pun langsung lari masuk ke sekolah tanpa pamit kepada Anda terlebih dahulu. Setelah dari sekolah, Anda langsung ngebut ke kantor karena sudah terlambat 20 menit. Sesampai di kantor, Anda baru sadar bahwa Anda lupa membawa tas kerja Anda. Karena Anda sudah memulai hari Anda dengan tidak bagus, hal ini akan terus berlanjut hingga jam pulang nanti. Anda pun mulai tidak sabar untuk menanti sampai pukul 5 nanti, dimana Anda ingin segera pulang. Sesampai di rumah, Anda mendapati bahwa situasi di rumah pun tidak begitu ramah. Ada sedikit jarak antara Anda dan istri dan anak Anda.

Mengapa demikian? Semua ini karena reaksi Anda di pagi hari tadi

Apa penyebab hari buruk Anda?

A. Apakah karena kopi yang tumpah?

B. Apakah karena anak Anda?

C. Apakah karena Anda di tilang polisi?

D. Apakah Anda penyebabnya?

.

..

….

Jawaban yang benar adalah: D.

Apa yang terjadi dengan kopi Anda memang di luar dari kendali Anda, namun reaksi Anda terhadap kejadian tersebut lah yang menyebabkan Anda memiliki hari yang buruk.

Berikut adalah apa yang dapat dan seharusnya terjadi atas kejadian tersebut:

Anda tertumpah kopi dan anak Anda sudah mulai menangis. Anda seharusnya menenangkannya sambil berkata, “Ga pa pa kok say, kamu hanya perlu lebih hati-hati aja lain kali.” Lalu sambil membersihkan baju Anda dengan handuk kecil, Anda bergegas ke kamar Anda untuk menukar pakaian. Setelah selesai berpakaian, Anda mengambil tas kerja Anda dan kembali ke meja makan sambil melihat anak Anda yang melambai ke arah Anda sedang menaiki bis sekolahnya. Anda pun dapat sampai di kantor 5 menit lebih awal dan berbincang-bincang sebentar dengan rekan-rekan kerja Anda. Bahkan bos Anda juga memberi komentar yang positif terhadap perilaku Anda yang sedang senang hati hari itu.

Dapatkah di lihat perbedaan antara 2 skenario di atas? Mereka mempunyai awal yang sama, namun akhir yang berbeda..

Mengapa?
Semuanya tergantung bagaimana sikap Anda dalam menghadapi situasi tersebut.

Anda memang (pasti) tidak dapat mengontrol apa yang akan terjadi pada Anda (factor 10%), tetapi reaksi dan sikap Anda (pasti) dapat mempengaruhi factor yang 90%.

Berikut adalah beberapa saran untuk mengaplikasikan prinsip 90/10 dalam kehidupan kita sehari-hari:

Apabila ada beredar komentar negatif mengenai Anda, janganlah di serap begitu saja. Anda seharusnya dapat bersikap cuek. Jangan biarkan komentar negative tersebut mempengaruhi hidup Anda..!!! Bersikaplah sewajarnya dan hari-hari Anda akan lebih membaik. Reaksi yang salah mungkin akan mengakibatkan Anda kehilangan seorang teman baik, di pecat dari pekerjaan atau mengidap stress yang berkepanjangan.

Bagaimana seharusnya sikap Anda terhadap pengemudi yang tiba-tiba menyalip di depan Anda? Apakah Anda akan marah? Membanting kemudi mobil Anda? Menghujat? Apakah tekanan darah Anda semakin tinggi? Apakah Anda akan mencoba untuk menabrak mobil tersebut? Siapakah yang akan peduli apabila Anda datang ke kantor lebih telat 10 detik? Jangan sampai karena kejadian tersebut, mood Anda berubah jadi tidak bagus.

Ingatlah akan prinsip 90/10 ini, dan janganlah Anda terlalu khawatir.

Anda menerima kabar bahwa Anda akan di pecat dari pekerjaan Anda. Janganlah Anda menjadi stress, tidak bisa tidur dan jadi bad-mood. Semuanya ini dapat Anda lewati. Anda seharusnya dapat memakai waktu dan peluang ini untuk mencari pekerjaan yang baru

Pesawat yang akan Anda tumpangi ternyata delay dan Anda tahu bahwa hal ini akan merusak semua rencana Anda untuk hari itu. Janganlah Anda memarahi awak pesawat tersebut? Ini juga sebenarnya di luar dari kendali awak pesawat tersebut. Dia juga sebenarnya tidak mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Seharusnya, Anda dapat menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar atau mencoba untuk lebih mengenal penumpang yang lain. Janganlah Anda menjadi stress karena hal ini hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk.

Nah.. sekarang Anda sudah mengetahui dan mempelajari prinsip 90/10. Cobalah untuk menerapkan prinsip tersebut pada kehidupan sehari-hari Anda dan percayalah, bahwa hidup Anda akan jauh menjadi lebih baik lagi.

Prinsip 90/10 adalah sesuatu yang menakjubkan, dan belum banyak daripada kita yang mengetahui dan mengaplikasikannya di kehidupan kita. Oleh karena itu banyak daripada kita yang mengalami stress yang berlebihan, masalah dan sakit hati.

Bukankah kita semua harus dapat mengerti dan mengaplikasikan prinsip 90/10 ini?

Hal Terindah Dalam Hidup Januari 5, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
7 comments

air-kehidupan.jpg

Hal Terindah Dalam Hidup

Hal terindah dalam hidup ini adalah disaat kita bahagia. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu merasa bahagia, apakah itu karena kenaikan gaji, promosi, atau berkat-berkat lain yang bisa membuat seseorang itu tersenyum dan tertawa. Tapi banyak hal pula yang bisa membuat seseorang itu sedih. Mungkin dikarenakan ditinggal oleh orang terkasih, mengalami kecelakaan, diPHK dan banyak lagi segudang masalah yang bisa membuat seseorang itu murung dan menangis. Itulah hidup, yang harus dijalani oleh setiap umat manusia. Seberat apapun permasalahan yang ia hadapi, tetap harus terus dijalani karena hidup tidak berhenti hanya karena sebuah masalah.

Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?

Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah. Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga. Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan istriku”

Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis. Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini bertungkus lumus siang dan malam?

Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup. Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya. Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik, selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara

Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat ini?

Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya. Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi. Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan. Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung melepaskan umpan dan kail.

Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap sekelilingmu.

Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih. Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Allah SWT mengasihimu, begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.

Note :

Jalani kehidupan dengan bijaksana, tentukan tujuan hidup yang akan dicapai hari ini dan masa mendatang serta bersyukurlah selalu pada Sang Khalik.

Yang Baru di Tahun Baru Januari 1, 2008

Posted by safruddin in Inspirasi.
1 comment so far
awal-perubahan.jpg
Yang Baru di Tahun Baru    

 

Tak terasa waktu sudah membawa kita menapak ke tahun yang baru. Wah, apa yang sudah kita raih di tahun yang lalu? Adakah yang ingin kita ulangi? Adakah yang ingin kita perbaiki? Adakah hal baru yang ingin kita mulai? Jika ini yang ingin Anda lakukan, ide-ide berikut mungkin bisa Anda coba di tahun yang baru ini.

Mimpi Baru
Sebuah kesuksesan dimulai dari sebuah mimpi. Impian dapat sederhana, seperti membeli laptop baru sampai mimpi yang lebih tinggi lagi seperti membangun bisnis baru. Yang pasti mimpi banyak manfaatnya. Mimpi memberi motivasi bagi kita untuk bertindak. Mimpi juga memberi arah bagi kita untuk melangkah.
Mimpi merupakan “vitamin” bagi kita untuk memperkuat diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Dengan berfokus pada mimpi kita menjadi bersemangat mencari tambahan pemasukan. Mimpi juga memberi kita keinginan untuk menabung guna merealisasikan mimpi. Mimpi juga memberi kekuatan dan kreativitas bagi kita untuk mangatasi masalah dan menemukan solusi.
Tanpa mimpi, tak ada harapan. Tanpa harapan, tak ada tindakan. Tanpa tindakan tak ada langkah maju. Jadi, jika Anda belum punya mimpi baru di tahun yang baru, segeralah mengambil alat tulis, dan mulailah menuliskan daftar mimpi yang ingin Anda raih.
Pilih satu atau beberapa yang benar-benar ingin Anda capai, dan bertindaklah mendekatkan diri ke arah realisasi mimpi. Di akhir tahun nanti, coba lihat kembali daftar mimpi Anda. Berapa banyak mimpi yang berhasil Anda realisasikan? Pasti asyik melihat kembali prestasi yang sudah Anda cetak.

Rencana Baru
Mimpi tanpa rencana tindakan tidaklah lengkap. Mimpi Yohanes Surya membawa putra-putri bangsa sebagai pemenang di ajang Olimpiade Fisika Internasional sudah mulai membuahkan sukses.
Semua ini tidak bergulir begitu saja. Yohanes Surya dan timnya membuat rencana terperinci dari seleksi, persiapan akademis dan nonakademis, strategi bertanding, menerjemahkan soal-soal yang harus dikerjakan peserta dari Indonesia, sampai memperjuangkan nilai peserta dari Indonesia di hadapan juri internasional.
Semua dilakukan dengan rencana matang. Rencana yang matang ini mempermudah kita meyakinkan orang-orang sekitar untuk memberikan dukungan penuh bagi kita untuk merealisasikan rencana untuk menggapai mimpi.
Rencana akan lebih mudah dibuat jika kita memiliki gambaran yang jelas dan terperinci akan mimpi yang kita ingin raih. Jadi, rencana akan tergantung pada kejelasan mimpi. Nah, jika Anda sudah mempunyai mimpi, visualiasasikan mimpi Anda dengan jelas dan terperinci, lalu mulailah menyusun rencana strategis untuk meraih sukses.

Cara Pandang Baru
Jika tadinya kita adalah seorang karyawan dan memiliki mimpi menjadi seorang pengusaha, tentunya kita perlu mengubah cara pandang kita, dari cara pandang karyawan biasa menjadi cara pandang pengusaha. Sebagai karyawan kita fokus pada kepuasan atasan, sebagai pengusaha kita perlu fokus pada kepuasan karyawan dan kepuasan pelanggan.
Sebagai karyawan sasaran usaha kita adalah penyelesaian pekerjaan dan pencapaian target yang menjadi tanggung jawab kita. Di sisi lain, sebagai pengusaha kita harus meluaskan pandangan kita, tidak hanya hal-hal yang berada dalam jangkauan keterampilan kita, tetapi yang lebih luas dari itu.
Kita perlu mempunyai pandangan multidimensi, yakni dimensi keterampilan yang kita kuasai, dimensi keuangan, pemasaran, jaringan hubungan dengan bank, investor, pelanggan, supplier, dan berbagai pihak lain yang terkait dengan bisnis yang akan kita raih, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebiasaan Baru
Cara pandang baru menuntut kita memiliki kebiasaan baru juga. Kebiasaan menunda pekerjaan bisa kita ganti dengan kebiasaan menyelesaikan pekerjaan tanpa penundaan. Kebiasaan datang terlambat bisa kita ganti dengan kebiasaan datang lebih awal. Kebiasaan menyelesaikan pekerjaan tanpa melakukan pengecekan kembali, bisa diganti dengan kebiasaan untuk selalu mengecek ulang hasil kerja yang telah diselesaikan. Kebiasaan bertindak tanpa rencana bisa kita ganti dengan bertindak dengan rencana. Kebiasaan-kebiasaan baru tidak harus selalu merupakan kebiasaan yang baru sama sekali, tetapi kita bisa juga mengembangkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah baik tetapi lebih diperbaharui.
Kebiasaan menuntaskan pekerjaan bisa diperbaiki menjadi kebiasaan menuntaskan pekerjaan lebih awal. Kebiasaan berpikir positif bisa ditingkatkan menjadi kebiasaan berpikir positif dan kreatif.
Coba pikirkan kebiasaan-kebiasaan positif baru apa yang bisa kita kembangkan di tahun yang baru ini? Kesuksesan dapat diraih karena kebiasaan-kebiasaan sukses dari melakukan hal-hal kecil dengan baik.

Keterampilan dan Pengetahuan Baru
Perubahan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Yang namanya hidup, haruslah ada perubahan. Perubahan membuat kita lebih bersemangat karena ada hal-hal baru yang kita pelajari.
Untuk itulah kita harus selalu meningkatkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan baru setiap saat. Agar hidup terasa lebih hidup, miliki keterampilan dan pengetahuan baru. Hal itu pasti menyenangkan, karena dengan keterampilan baru, dunia baru terbuka bagi kita di depan mata kita.
Dengan belajar bahasa baru (bahasa Inggris, Prancis, Jepang, China, Thailand, Filipina, ataupun India), kita memiliki minat baru untuk melihat dunia baru, yakni adat istiadat, tempat-tempat menarik, hasil budaya, atau kesempatan berbisnis di negara-negara lain. Dengan mempelajari ilmu baru, kita memperkaya kemampuan dan keterampilan kita saat ini menjadi lebih luas, sehingga kombinasinya menjadi lebih unik.
Seorang pebisnis makanan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, ataupun minat di bidang musik, desain interior, atau teknologi informasi bisa menjadikan bisnis rumah makannya lebih unik dengan paduan berbagai keterampilan, minat dan pengetahuan yang dimilikinya, misalnya restoran dengan nuansa musik, sentuhan teknologi, dan desain interior yang menarik. Dengan demikian bisnis restorannya tampil beda dari pesaing di bidang yang sama.

Penampilan Baru
Kadang-kadang untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik di tahun yang baru, kita hanya perlu mengubah penampilan kita saja. Jika kita ingin menjiwai usaha dan pekerjaan yang baru, penampilan seringkali sangat membantu.
Seorang pebasket yang menjawab tantangan untuk ikut kontes menjadi seorang penari, tidak hanya harus mempelajari keterampilan baru sebagai seorang penari, cara pandang baru, tetapi juga dianjurkan pelatihnya menyesuaikan penampilannya dengan penampilan seorang penari: dari baju yang fleksibel dan luwes agar mempermudah gerak, sampai potongan rambut yang praktis dan licin agar tetap rapi ketika bergerak lincah ke sana-sini.

Note :
Hal-hal baru apa yang ingin Anda raih di tahun yang baru ini? Jika belum ada ide, mungkin Anda bisa mencoba beberapa ide yang baru saja dibahas di sini. Sukses untuk Anda.

Ditulis dari Harian Ibukota 

Tentang Belahan Jiwa…. Desember 30, 2007

Posted by safruddin in Inspirasi.
4 comments

Penggalan lirik lagu “Seperti Yang Kau Minta” (Chrisye)

Aku tahu ku takkan bisa…
Menjadi seperti yang engkau minta…
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba…
Menjadi sperti yang kau minta…
Aku tahu dia yang bisa…
Menjadi seperti yang engkau minta…
Namun selama aku bernyawa aku kan mencoba…
Menjadi seperti yang kau minta…

Hampir setiap orang, bahkan yang sudah menikah, berharap akan menemukan belahan jiwanya atau yang sering disebut-sebut dengan soul mate. Umumnya kita membayangkan setelah bertemu dengan belahan jiwa, maka bersamanya hidup akan terasa lebih mudah dan lebih indah untuk dijalani.

Sampai sekarang belum ada teori yang bisa diterima semua pihak tentang definisi belahan jiwa. Tapi umumnya soul mate diartikan sebagai orang yang mempunyai cara berpikir dan berperasaan sama, yang bisa melengkapi apa yang kurang pada diri kita.

Yang jelas seorang soul mate akan membuat kita selalu merasa nyaman berada di dekatnya, mendengarkan atau pun berbicara kepadanya. Karena itu mencari soul mate
tidak bisa berdasarkan wajah atau bentuk tubuh, kekayaannya, status sosial, pendidikan atau keturunan.

Jika Anda mencari belahan jiwa dengan ukuran-ukuran tersebut, akan sulit untuk menemukannya. Selain saling menikmati kebersamaan, soul mate akan selalu ada di sana saat Anda butuhkan, tak peduli seberapa parah masalah yang Anda hadapi.

Ada yang percaya bahwa hanya ada satu soul mate di dunia ini untuk satu orang. Sementara ada pula yang percaya lebih dari satu. Untuk kelompok yang pertama, seringkali membuat frustasi saat belahan jiwa tak kunjung datang.

Untuk kelompok yang percaya ada lebih dari satu orang soul mate, umumnya itu disebabkan tanpa atau dengan sadar, merekalah yang menyediakan diri sebagai belahan jiwa orang lain.

Jika mereka melakukannya dengan sadar, itu berarti memang mereka bersedia memberikan cinta tanpa syarat, selalu siap membantu dan memberi dukungan saat diperlukan. Anda mungkin sering bertanya-tanya, akankah saya akan bertemu dengan belahan jiwa saya? Lalu coba Anda ubah menjadi, sudahkah saya mempunyai ciri-ciri untuk menjadi soul mate bagi orang lain?

Pada dasarnya jika Anda sudah bisa memberikan cinta tanpa syarat dan bisa menyingkirkan ego untuk menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, berarti Anda telah menemukan belahan jiwa Anda.

Source : Kutipan di Harian Ibukota…

Lalu bagaimana mendeteksi belahan jiwa kita?

Cinta sederhana… Desember 20, 2007

Posted by safruddin in Inspirasi.
13 comments

kehidupan.jpg 

Cinta sederhana…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat
diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

………………(Sapardi Djoko Damono, dalam ‘Aku Ingin’ )


Puisi di atas pendek dan memang nampak sederhana, namun ternyata
kandungan maknanya tak sesederhana pengucapannya.
Puisi ini mempunyai makna yang luar biasa dan mendalam, menyentuh dan
menggetarkan hati insan-insan yang mampu membaca dan meresapinya.
Pemilihan  ungkapan dirasakan sangat pas, secara tepat, cerdas dan indah.
Keindahan puisi ini terasa menyentuh jiwa dan sentimentil.
Juga begitu halus dan mengena.

Mungkin yang hendak diungkapkan adalah bahwa betapa cinta yang mendalam
dan sejati kadang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Cinta itu bisa saja hanya mampu dirasakan, tak bisa di-bahasa-kan atau
bahkan terkadang sulit dilukiskan secara mendetail melalui kata.
Cinta bisa tersembunyi dalam bahasa tubuh manusia, tersembunyi dalam
perilaku  inter-relasinya dengan manusia lain.

Cinta sederhana mengajarkan kita untuk mencintai dengan cara sederhana.
Mencintai sebaiknya dalam kadar sewajarnya saja, tidak perlu berlebihan karena
mungkin saja rasa  cinta yang kita punyai itu akan berubah menjadi rasa benci.
Begitu juga sebaliknya,  jika membenci, hendaklah tidak terlalu dalam, karena
dari rasa benci itu sangat mungkin dapat berubah menjadi  perasaan cinta.

Cinta hendaknya tidak diperlakukan/diberikan  dengan berlebihan. Mencintai
secara berlebihan akan menimbulkan hal-hal yang berlebihan pula.
Misalnya kesedihan yang sangat, patah hati, frustasi, stress, bahkan bisa dalam
kondisi ingin bunuh diri.
(Sungguh cinta telah mengambil segala-galanya dari kita).
Cinta memang luar biasa, karena mampu mengubah semua tatanan yang telah ada,
jika dia inginkan.

Namun perlu diakui,bahwa perasaan cinta, baik mencintai atau dicintai,
mampu menimbulkan energi yang sangat luar biasa bagi seseorang yang
merasakan cinta di hatinya, sehingga menimbulkan kekuatan tertentu yang
memungkinkan berbuat segala sesuatu di luar kebiasaannya demi sebuah cinta.
Namun hendaknya cinta juga disertai oleh akal sehat dan hati yang jernih
sehingga bisa menimbulkan keseimbangan dan pengambilan keputusan yang tepat.

Sebetulnya apakah intisari  Cinta sederhana itu ?
> Cinta apa adanya.
Cinta yang mampu menerima kelebihan sekaligus juga kekurangan dari pihak
    lain,dan kemudian dimantapkan dalam tekad dalam hati.
> Cinta yang ikhlas yang muncul dari lubuk hati terdalam.
   Cinta yang disadari dan dipahami bahwa cinta itu  datang karena kuasa Tuhan.
   Tak ada rekayasa, dan tak bisa dibuat-buat oleh siapa pun.
> Cinta yang tidak neko-neko, tidak berlebihan.
   Bahwa dalam menjalani kehidupan bercinta, hendaknya tetap berada koridor-
   koridor yang tidak bertentangan dengan norma masyarakat dan agama.
> Cinta yang dimulai dari titik awal hingga titik akhir. Hanya kematian yang
   mampu memisahkan keindahan sebuah cinta. Bahkan bukan tak mungkin
   suatu cinta sejati akan berkelanjutan sesudah kematian, yang terjadi Tuhan
   telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan cinta itu di akherat nanti.

Dalam konteks hubungan antar manusia, di mana saja, manusia mempunyai
nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Nilai-nilai kemanusiaan yang
universal inilah yang akhirnya diharapkan mampu menyatukan antar manusia,
antar kelompok dalam relasi kemanusiaan yang sehat dan wajar, sehingga
tercapai kedamaian dalam lingkup yang lebih luas, kemudian bertambah meluas
…..hingga Insyaalaah…dunia kita ini sedemikian indah berwarna, dengan
kedamaian, ketenangan dan ketentraman, dan inilah rumah manusia di bumi …
Cinta sederhana.,,.rupanya benar-benar tak sesederhana tulisannya…

Sumber : Kutipan dari beberapa artikel dan buku
 

Mencintai, untuk saling memahami dan mengerti Desember 20, 2007

Posted by safruddin in Inspirasi.
6 comments

Mencintai, untuk saling memahami dan mengerti 

Mencintai, untuk saling memahami dan mengerti

Kadang cukup sulit memahami arti kehadiran seseorang itu untuk kita, kadang dia bisa hadir ketika kita tidak membutuhkannya tapi kadang dia sangat sulit untuk dicari ketika kita sangat membutuhkannya.

Ketika dia hadir dengan membawa segenap cinta dan asa, tidak mengharapkan harta maupun jiwa hanya seuntai keinginan melihat senyum kita….tapi kita tidak pernah memahami keinginan yang terbersit dalam hatinya.

Dia selalu mengatakan Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengenali arti diri

Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (sangat membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana dll) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Kadang dia tidak pernah mau mengatakan lewat bibirnya “aku mencintaimu”, tidak pernah mendengar bisikan rindunya, tidak ada setangkai bunga yang tiba-tiba hadir ketika kita membuka mata, tidak ada goresan bait-bait puisi cinta yang kadang melenakan tapi dia selalu mengekspresikan rasa cintanya lewat “tindakan” yang jarang kita sadari…itulah dia….orang yang mungkin sekarang dekat dengan kita, namun kita tidak menyadari kehadirannya. Dia hadir dengan kesederhanaan yang dia miliki. Dia hadir dengan rasa cinta yang belum saatnya untuk diucapkan. Dia hadir dengan memendam segenap rindu yang belum bisa untuk diekspresikan….

Keegoisan, kemanjaan, kekanak-kanakan kadang membuat diri kita menuntut “lebih” terhadap dirinya,

“kamu tidak pernah mau ngerti diriku !”

“kamu tidak pernah perhatian denganku!”

“kamu bisa romantis ngga sih!.

Banyak lagi dengungan yang sering kita ucapkan untuk dia, Padahal mungkin sekarang ini diri kita belum halal dalam suatu ikatan (masih dlm ta’aruf).

Dalam perjalanan kisah ini berusahalah pahami dan kenali dirinya walaupun sekarang hanya dalam bentuk bayangnya, terlebih lagi bagi seseorang yang telah halal diikat dalam sebuah ikatan suci…..pahami arti senyumnya…… kenali arti kehadirannya…….hargai kasih sayang yang masih tersembunyi dari dirinya….maka itulah sebuah cinta…..

Gema Kehidupan November 18, 2007

Posted by safruddin in Inspirasi.
add a comment

kehidupan.jpg

Seorang ayah mengajak anaknya jalan-jalan ke gunung. Karena asyik menikmati pemandangan, anaknya tersandung batu dan jatuh, da kakinya luka.

“Aduuuuuhh!” serunya.

Tiba-tiba ia mendengar kembali seruannya dari suatu tempat di gunung, “Aduuuuuhh!”. Karena merasa aneh dan ingin tahu, si anak lalu berseru lantang,

“Siapa kamu?”.

Kembali ia mendengar suara yang mengulang pertanyaannya, “Siapa kamu?”. Si anak jengkel karena suara itu kembali mengulangi pertanyaannya. Dengan marah ia berkata,

“Kamu pengecut!”

Suara itu kemblai mengulang seruannya, “Kamu pengecut!”

Si anak heran, lalu bertanya kepada ayahnya,

“Mengapa bisa begitu?”

Ayahnya tersenyum dan berkata,

“Coba perhatikan baik-baik, nak!”

Sesudah berkata begitu, si ayah berseru kepada gunung,

“Saya kagum padamu!”

Dan suara itu kembali terdengar, “Saya kagum padamu!” SI Ayah berseru sekali lagi“Kamu hebat!” Suara itu kembali terdengar, “Kamu hebat!”.

Si anak heran. Ayahnya lalu menjelaskan, suara yang berulang itu disebut gema dan hidup juga seperti itu. hidup memberikan kemabli segala sesuatu yang kita katakan atau lakukan. Hidup kita adalah pantulan dari tindakan-tindakan kita. Jika kita ingin mendapatkan banyak kebaikan dan kasih sayang dalam hati kita. Jika kita tekun meningkatkan kemampuan, kita akan menjadi orang yang tangguh. Hal ini berlaku sesuatu, dalam segala aspek.

Note : 

Hidup memberikan kembali segala sesuatu yang kita berikan. Hidup bukan suatu kebetulan, tapi cerminan dari sikap dan perilaku kita.

Pilihan hidup… November 18, 2007

Posted by safruddin in Inspirasi.
2 comments

pilihan.jpg 

Sahabat, setiap orang berhak memilih kehidupannya, karena hidup adalah pilihan. Yang perlu kita sadari adalah ketika kita sudah menentukan pilihan kehidupan kita, maka berusahalah menjiwai peran kehidupan tersebut dan menjadikannya pilihan hidup yang dapat membahagiakan kita. Berusahalah menjadikan setiap pilihan kehidupan yang kita jalani menjadi bagian dari kebahagiaan kita.

Sahabat, kalau kita saat ini menghabiskan sepertiga waktu hidup untuk bekerja, berusahalah memberikan makna pada pekerjaan kita sehingga menjadi bagian dari kebahagiaan kita. Kalau kita menghabiskan sebagian hidup dengan berbisnis, maka berusahalah memberi makna perbedaan yang lebih bernilai dalam bisnis kita, sehingga menjadikannya bagian dari kebahagiaan kita. Kalau kita menghabiskan sebagian besar hidup dengan pasangan hidup kita, maka berusalah menjadikan pasangan hidup kita menjadi sumber kebahagiaan kita.

Intinya, apapun pilihan hidup yang sudah kita tentukan, jadikanlah sebagai bagian dari sumber kebahagiaan kita. Kalau kita merasakan tidak bahagia dalam apa yang kita kerjakan saat ini, bagaimana mungkin mengharapkan kebahagiaan dalam realitas kehidupan kita ?

Penting bagi kita memiliki kesadaran untuk memberikan makna perbedaan yang lebih bernilai dalam setiap pekerjaan, hidup maupun bisnis yang kita lakukan saat ini.

Penting bagi kita untuk memberikan nilai yang lebih bermakna dan mulia dalam setiap pilihan hidup yang sudah ditentukan agar menjadikannya sebagai bagian dari kebahagiaan.

Kalau kita menyadari bahwa pilihan pekerjaan dan hidup yang kita lakukan saat ini belumlah memberikan potensi kebahagiaan bagi diri kita, maka segeralah melakukan perubahan. Perubahan dapat diartikan dalam sikap kita, cara berpikir kita, tindakan kita atau dalam pilihan hidup kita. Karena apa yang akan kita hadapi di masa mendatang adalah hasil dari pilihan kita saat ini. Apa yang akan kita lakukan saat ini akan menjadi sebab dari hasil yang akan kita nikmati di masa mendatang. Dengarkan suara hati terdalam dalam menentukan setiap pilihan kehidupan, sehingga apa yang kita lakukan dapat menjadi bagian dari kebahagiaan hidup kita.

Dalam soal kebahagiaan hidup, ada sebuah ungkapan bijak yang pantas kita renungkan adalah,

“Dalam soal menikmati kebahagiaan hidup, sebaiknya jangan hanya menunggu ibu peri yang mengayunkan tongkat ajaibnya untuk memberikan kebahagiaan. Namun kita harus berusaha menjadi ibu peri yang memainkan tongkat ajaib kita sendiri.”

Apakah aktivitas pilihan hidu Anda dalam bekerja, berbisnis telah menjadi sumber kebahagiaan Anda ? Lebih pastinya Anda dapat bertanya demikian, “kalau Anda meninggal hari ini, akankah Anda bahagia dengan cara Anda menghabiskan umur kehidupan selama ini ? Mampukah Anda berdiri dihadapan sang Khalik dan berkata kepada-NYA, akau merasa bahagia karena telah melakukan tugasku dalam kehidupan sesuai amanah yang Tuhan berikan ?

Renungkanlah dan pastikanlah bahwa pilihan hidup anda saat ini telah benar-benar sesuai dengan suara hati Anda. Karena apa yang menjadi kebahagiaan hidup kita, bukanlah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta oleh karena pilihan yang kita tentukan.

Sumber :

Eko Jalu Santoso adalah Penulis Buku “The Art of Life Revolution“, diterbitkan Elex Media Komputindo, Founder Motivasi Indonesia